Pesona Wisata Religi Makam Nyai Sekardadu/Dewi Sekardadu |
Pesona Wisata Religi Makam Nyai Sekardadu/Dewi Sekardadu |
Pesona Wisata Religi Makam Nyai Sekardadu/Dewi Sekardadu
Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu penyangga Ibu kota Provinsi Jawa Timur merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat. Keberhasilan ini dicapai karena berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti industri dan perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah dapat dikemas dengan baik dan terarah. Dengan adanya berbagai potensi daerah serta dukungan sumber daya manusia yang memadai, maka dalam perkembangannya Kabupaten Sidoarjo mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan perekonomian regional.
Pesona Wisata Religi Makam Nyai Sekardadu/Dewi Sekardadu
Sektor Pariwisata juga salah satu penunjang perekonomian kabupaten Sidoarjo selain sektor perikanan dan industri. Banyak lokasi wisata salah satunya wisata religi yang belum diketahui oleh masyarakat luas salah satunya adalah Makam Nyai Sekardadu.
Siapakah Nyai Sekardadu? Nyai Sekardadu/Ayu Dewi Sekardadu adalah ibunda dari Sunan Giri (salah satu wali dari 9 wali yang ada). Ayu Dewi Sekardadu sendiri adalah putri dari Prabu Menak Sembuyu Raja Kerajaan Blambangan di Banyuwangi pada abad ke 14. Yang kemudian menikah dengan Syeh Maulana dan melahirkan seorang Putra yang diberi nama Raden Paku atau kemudian dikenal dengan nama Sunan Giri.
Wisata religi Makam Nyai/Dewi Sekardadu berada di Dusun Kepetingan Desa Sawohan Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Perjalanan menuju makam Nyai/Dewi Sekardadu dapat ditempuh dengan 2 cara yaitu melalui jalur darat dan juga jalur sungai. Lama perjalanan melalui kedua jalura tersebut kurang lebih 1 jam. Pemandangan yang disuguhkan bisa membuat kita mengagumi kebesaran Allah Subhanu Wa’taala. Kadang kala diperjalanan kita bisa menjumpai binatang liar seperti burung kungtul/bangau, ular, musang/luwak. Perjalanan melalui darat cukup sulit dilalui karena lebar jalan yang hanya 1 meter melintasi area pertambakan dengan jalanan yang tidak terlalu bagus. Hal ini menyebabkan makam Nyai Sekardadu ini enggan dikunjungi.
Wisata religi Makam Nyai/Dewi Sekardadu sendiri hanya ramai dikunjungi para peziarah hanya di waktu-waktu tertentu misalnya saat upacara Nyadran, yang digelar setiap bulan Ruwah, yaitu seminggu sebelum Ramadhan. Ritual nyekar atau ziarah di makam Dewi Sekardadu menjadi tradisi turun-temurun para nelayan di Sidoarjo. Upacara nyadran senantiasa menjadi momen untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas hasil laut yang telah mereka nikmati.
Anda penasaran dengan wisata religi Nyai/Dewi Sekardadu?? Ayo segera datang ke Kabupaten Sidoarjo dan kunjungi wisata religi terbaik disana.
Pesona Wisata Religi Makam Nyai Sekardadu/Dewi Sekardadu
Demikianlah salah satu potret wisata religi makam Nyai Serdadu/Dewi Serdadu, semoga bermanfaat sebagai khasanah wisata religi di Jawa Timur
18 Comments
Wah seru banget, berkunjung ke makam ibundanya Sunan Giri ya Mas? Memang setiap kawasan wisata punya pangsa pasarnya masing-masing. Seperti wisatawan Jepang yang biasanya berminat pada wisata air (diving, dan sebagainya). Nah wisata religi pun pasti punya pangsa pasarnya juga. Masih ada wisata boga, belanja, sejarah, dan sebagainya.
ReplyDeletetermakasih sharing nya, wisata religi gini harus tetap dilestarikan supaya lebih menarik unutuk dikunjungi. apalagi anak muda jaman sekarang jangan sampai lupa sama sejarah
ReplyDeleteWisata religius banyak ya di berbagai daerah di Indonesia salah satunya ya makam ibunda Sunan Giri ini. Ternyata beliau asli orang Indonesia ya ..baru tau saya
ReplyDeleteDuh kok saya baru tau padahal bolak balik Surabaya Sidoarjo
ReplyDeleteNtar ah kesini kalo ke Surabaya lagi
Pagi kak Ferry.Ini Dennise, wisata religi memang menyenangkan ada nilai sejarah yang didapatkan. Saya pernah ke Cirebon melakukan wisata religi kebetulan ada guidenya yang membantu kita. Semoga saya ada waktu bisa berkunjung ke makam Nyai/Dewi Sekardadu ya
ReplyDeleteBelum pernah wisata religi dengan mengunjungi makam kecuali makam ortu dan mertua. Semoga kita bisa mengambil hikmah setiap kita ziarah kubur ya.
ReplyDeleteBerziarah ke makam memang menarik ya mas, apalagi ini adalah ibu dari Sunan Giri - jadi mengandung banyak pesona sejarah
ReplyDeleteNggak jarang artinya sering, hehehe riwa riwi Sidoarjo karena mudik ke Malang via Juanda namun belum pernah denger wisata religi ini. Mungkin next ada kesempatan mau jelajah Sidoarjo.
ReplyDeleteWisata religi itu memang dilakukan dalam waktu-waktu tertentu yaa, Mas, gak setiap hari orang melakukan wisata ini
ReplyDeleteWisata yang sangat menarik untuk dikunjungi dapat menambah wawasan dan pengetahuan
ReplyDeleteWas saya baru tahu perihal Nyai/Dewi Sekardadu yang makamnya berada di Dusun Kepetingan Desa Sawohan Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo ini. Bisa nih dikunjungi kalau main ke Sidoarjo nanti
ReplyDeleteWisata religi seperti ini tuh, selain menambah wawasan sejarah, juga menambha nilai agama ya kak. Aku juga suka plesiran ke makam-makam wali seperti ini
ReplyDeleteWah asyik! Baca ulasannya mas, aku jadi inget dulu juga sering ikut acara gini. Bareng sama orang tua, nyekar ke makam orang-orang yang dihormati supaya kita bisa memetik pelajaran dari mereka. Juga supaya kita enggak melupakan sejarah
ReplyDeleteWah aku belum pernah wisata religi, berkat artikel ini nyai sekardadu jadi tau nih kak hihi
ReplyDeleteYa ampun kemana saja saya selama ini gak tahu objek wisata Sekardadu apalagi letaknya di Buduran, salah satu wilayah sidoarjo yang saya ketahui. Rupanya saya masih belum mengeksplore wisata religi di Sidoarjo
ReplyDeleteKalo wisata religi kenapa yaa aksesnya suka agak berat hehe..
ReplyDeleteJadi dijalannya yg bikin males tuh pas dah sampe selalu excited
Saya belum pernah loh wisata religi, padahal orang Jawa tuh sering melakukan. Kadang penasaran apa yang dirasakan ketika berziarah. Semoga bisa berkunjung ke makam Nyai
ReplyDeleteBaru tahu aku dengan Dewi Sekardadu ini. Ada ya makamnya di Jawa Timur. Keluargaku biasanya kalo wisata religi, perginya ke makam-makam walisongo gitu, atau syekh apa gitu. DI JAwa dan Madura. Atau paling ke Blitar, ke makam Bung Karno, untuk wisata sejarah. Noted, nambah pengetahuan nih.
ReplyDeleteTerima kasih